makna kebajikan
Sebelum kita membahas tentang makna kebajikan, maka kita harus mengetahui definisi dari kebajikan. Kebajikan atau kebaikan adalah perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma agama dan etika. Makna dari kebajikan bisa menimbulkan hal yang positif bagi kita. Kebajikan berarti berkata sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah pada siasapapun, dan berpakaian yang sopan agar tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan. Contohnya yaitu baik buruk kebajikan dan ketidakbijakkan menimbulkan daya kreatifitas seniman.
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku seseorang
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal . Pertama faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seorang masih dalam kandungan. Pembawaan merupakan hal yang diturunkan atau dipusakai oleh orang tua. Tetapi mereka yang saudara sekandung tidak memiliki pembawaan yang sama. Hal itu disebabkan, karena sel-sel benih yang mengandung faktor-faktor penentu (determinan) berjumlah sangat banyak ;pada saat konsepsi saling berkombinasi dengan cara bermacam-macam sehingga menghasilkan anak yang bermacam-macam juga (prinsip variasi ketentuan).Namun mereka yang bersaudara memperlihatkan kecondongan kearah rata-rata yaitu sifat rata-rata yang dimiliki oleh mereka yang saudara kandung ( prinsip regresi filial). Pada masa konsepsi atau pembuahan itulah terjadi pembentukan tepramen seseorang.
Faktor kedua yang menentekuan tingkah laku seseorang adalah lingkungan. Lingkungan yang membentuk seseorang merupakan alam kedua yang terjadi setelah seorang anak lahir ( masa pembentukan seseorang waktu masih dalam kandungan merupakan alam pertama ). Lingkungan membentuk jiwa seseorang meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Alam lingkungan keluarga orang tua maupun anak-anak yang lebih tua merupakan panutan seseorang sehingga yang dianut sebagai teladan berbuat yang baik-baik maka si anak yang tengah membentuk diri pribadinya akan baik juga. Dalam lingkungan sekolah yang menjadi panutan utama adalah guru, sementara itu teman-teman sekolah ikut serta memberikan andilnya. Dalama lingkungan sekolah tokoh panutanseorang anak sudah memiliki posisi yang lebih luas dibandingkan dalam keluarga. Lingkungan ketiga adalah masyarakat, yang menjadi panutan bagi seseorang adalah tokoh masyarakat dengan masa setelah anak-anak menjadi dewasa. Tokoh-tokoh dalam rumah tangga sekolah dan masyarakat yang merupakan person, kepribadian seorang anak juga memperoleh pengaruh dari benda-benda atau peralatan dalam linggkungan tersebut merupakan non person. Karna itu dalam pembentukan kepribadian pada umumnya anak-anak kota lebih trampil dibandingkan dengananak-anak pedesaan, namun dalam hubungan bermasyarakat lebih-lebih yang berjenjang anak-anak dari daerah pedesaan lebih unggul.
Faktor ketiga yang menentukan tingkah laku seseorang adalah
pengalaman yang khas yang pernah di peroleh. Baik pengalaman pahit yang sifatnya negatif maupun pengalaman manis yang sifatnya positif, memberikan bekal pada manusia yang selalu di pergunakan sebagai pertimbangan sebelum seorang mengambil tindakan.
STUDI KASUS
Fanny tidak setuju jalan di depan rumahnya diperlebar, karena harus memetong bagian depan rumahnya. Tetapi masyarakat kampung mengusulkan dan telah disetujui jalan itu harus diperlebar demi keamanan. Akhirnya karena desakan seluruh warga, dengan sangat terpaksa Fanny menyetujuinya.
opini
banyak faktor yang mempengaruhi tingkah laku seperti pada studi kasus fanny merasa terganggu dengan adanya ide tentang pelebaran jalan yang merusak rumahnya pastinya dia mempunyai semacam dendam atau itikad buruk kepada masyarakat sekitar. kebajikan haruslah disertai kesediaan orang lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar