SOSIAL
TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
KELOMPOK
8
1.
FAHRI FEBRIAN (1210515)
2.
JAYADI (19110647)
3.
MUSTAFA (14110870)
4.
NURULITA ISTIANTI (15110224)
2KA26
UNIVERSITAS GUNADARMA
SISTEM INFORMASI 2011-2012
BAB
I
1.1 PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Pertumbuhan ekonomi
adalah proses perubahan kondisi perekonomian Negara secara berkesinambungan
menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Dalam arti lain,
pertumbuhan ekonomi sebagai proses kenaikan kapasitas produk suatu perekonomian
yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Tingkat pertambahan
penduduk dihitung berdasarkan persentase kenaikan relative atau persentase
penurunan relative jumlah penduduk neto per tahun yang sumbernya dari
pertambahan alami dan migrasi internasional neto. Pertambahan alami yaitu
selisih antara jumlah kelahiran dengan jumlah kematian pada suatu Negara.
Migrasi internasional neto adalah selisih antara jumlah penduduk yang
beremigrasi dengan yang berimigrasi.
Penyebab utama
perbedaan laju pertumbuhan penduduk antara Negara-negara maju dan Negara-negara
berkembang bertumpu pada perbedaan tingkat kelahiran. Semakin cepat laju
pertumbuhan penduduk maka akan semakin besar pula jumlah penduduk berusia muda
yang belum produktif dalam populasi total, dan semakin berat pula beban
tanggungan penduduk yang produktif.
Pertumbuhan ekonomi
Indonesia melaju relatif cepat mulai tahun 1968. Rata-rata pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada kurun waktu 1968-1982 sekitar 7,65% per tahun. Dibandingkan
dengan Negara lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak rendah. Pada saat
terjadi krisis keuangan global hampir di semua Negara pada tahun 2006-2009,
ekonomi Indonesia tidak mengalami goncangan berarti.
Permasalahan
Banyak masalah yang
mempengaruhi pertumbuhan penduduk, misalnya pengangguran. Pengangguran atau
dikenal dengan tuna karya adalah istilah yang digunakan untuk orang yang tidak
bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari dalam
seminggu, atau orang yang sedang mencari pekerjaan yang layak. Umumnya
pengangguran disebabkan karena jumlah pencari kerja atau angkatan kerja yang
tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia. Pengangguran menjadi masalah dalam perekonomian
karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan
berkurang sehingga dapat menyebabkan muncul kemiskinan dan masalah sosial
lainnya.
Masalah lainnya adalah
pendidikan. Pendidikan secara penuh mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu
Negara. Bukan hanya karena berpengaruh terhadap produktivitas, tetapi juga akan
mempengaruhi fertilitas masyarakat. Hampir
semua Negara berkembang menghadapi masalah kualitas dan kuantitas sumber daya
manusia yang diakibatkan oleh rendahnya mutu pendidikan. Hal ini ditunjukkan
dengan adanya tingkat melek huruf yang rendah dan standar proses pendidikan
yang relative kurang memenuhi syarat.
BAB
II
2.1
ISI
Akhir-akhir ini
Indonesia menghadapi dua kondisi yang terjadi secara simultan yang bersifat
antagonistis, yaitu pertumbuhan ekonomi berlangsung serentak dan kemiskinan.
Urbanisasi meningkat terutama dari kelompok miskin dan pengemis. Bukan hanya di
Jakarta, melainkan di semua kota besar di Indonesia. Hal ini menandakan adanya
kemiskinan dan sempitnya kesempatan kerja di pedesaan yang menimbulkan banyak
pengangguran.
Tujuan ekonomi suatu Negara adalah meningkatkan
kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan selalu dalam
keadaan naik. Bila tingkat pengangguran suatu Negara relatif tinggi, maka akan
menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan. Pengangguran
memberikan dampak negatif terhadap kegiatan perekonomian :
-
Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat
tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Ini terjadi
karena pengangguran dapat menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang
dicapai masyarakat akan menjadi lebih rendah dari pendapatan potensial
(pendapatan yang seharusnya). Karena itu, kemakmuran yang dicapai masyarakat
menjadi lebih rendah.
-
Pengangguran akan menyebabkan pendapatan
nasional yang berasal dari sektor pajak berkurang. Karena pengangguran yang
tinggi menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakat
juga akan menurun. Dengan begitu, pajak yang harusnya dibayar dari masyarakat
ikut menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi
pemerintah juga akan berkurang dan kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
-
Pengangguran tidak menggalakkan
pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya pengangguran akan menyebabkan daya beli
masyarakat berkurang, sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi
ikut berkurang juga. Keadaan seperti itu tidak akan menarik investor untuk
melakukan perluasan atau pendirian industri baru sehingga menyebabkan tingkat
investasi menurun dan pertumbuhan ekonomi pun tidak terpacu.
Dalam teorinya yang
dituangkan dalam bukunya yang berjudul The Principles of Political and
Taxation, David Ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang
semakin besar sampai menjadi dua kali lipat, suatu saat akan menyebabkan jumlah
tenaga kerja yang melimpah. Kelebihan tenaga kerja akan mengakibatkan upah
menjadi turun. Upah tersebut hanya bisa digunakan untuk membiayai tarif hidup
yang minim sehingga perekonomian akan mengalami kemandegan.
Pengangguran juga bisa
disebabkan karena banyaknya kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada
rakyat. Kebijakan pemerintah yang lebih menekankan pada pertumbuhan ekonomi
bukan pemerataan juga mengakibatkan banyak ketimpangan dan pengangguran.
Banyaknya industry baru yang tidak memperhatikan dampak lingkungan sehingga
mengakibatkan pencemaran juga mematikan lapangan kerja yang sudah ada.
Sebagai contoh yaitu
kasus yang menimpa masyarakat Tani Baru di Kalimantan. Masyarakat Desa Tani
Baru menuntut PT VICO untuk menghentikan operasi seismiknya namun tidak
mendapatkan tanggapan. Penghasilan tambak mereka turun hampir 95 persen akibat
pencemaran yang ditimbulkan PT VICO. Tanah menjadi tidak subur, banyak lubang
bekas pengeboran dan peledakan serta mengeluarkan gas alam yang beracun.
Akibatnya, rakyat desa tersebut menjadi orang-orang miskin dan pengangguran.
Pendidikan juga
mempengaruhi secara penuh pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Pendidikan adalah
pintu untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Karena itu, peningkatan
kualitas sumber daya manusia harus dilakukan. Karena dengan kualitas sumber
daya manusia yang berkualitas dapat memberikan multiplier effect terhadap
pembangunan suatu Negara, terutama bidang ekonomi.
Pemerintah mempunyai
peran aktif dalam peningkatan kualitas pendidikan agar SDM yang dihasilkan
dapat menjadi sumber untuk pembangunan Negara maupun daerah. Salah satu usaha
pemerintah untuk memajukan pendidikan adalah dengan mengadakan program wajib
belajar sembilan tahun.
Hubungan sumber daya
manusia (pendidikan) dengan pertumbuhan ekonomi merupakan dua mata rantai.
Pertumbuhan tidak akan bisa tumbuh dengan baik walaupun peningkatan mutu
pendidikan atau sumber daya manusia dilakukan, jika tidak ada program yang
jelas tentang peningkatan mutu pendidikan dan program ekonomi yang jelas.
Sebagai contoh yaitu
studi yang dilakukan Profesor ekonomi dari Harvard, Dale Jorgenson et al. (1987) pada ekonomi Amerika
Serikat dengan rentang waktu 1948-1979 misalnya menunjukkan bahwa 46 persen
pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh pembentukan modal, 31 persen disebabkan
pertumbuhan tenaga kerja dan modal manusia, serta 24 persen disebabkan kemajuan
teknologi. Meski modal manusia memegang peran penting dalam pertumbuhan
penduduk, para ahli lebih menaruh prioritas pada faktor modal fisik dan
kemajuan teknologi. Ini beralasan karena melihat data AS, misalnya total
kombinasi kedua faktor ini menyumbang sekitar 65 persen pertumbuhan ekonomi AS
pada periode 1948-1979.
Perhatian terhadap
faktor manusia menjadi sentral akhir-akhir ini berkaitan dengan perkembangan
dalam ilmu ekonomi pembangunan dan sosiologi. Para ahli kedua bidang tersebut
sepakat bahwa modal manusia berperan secara signifikan, bahkan lebih penting
daripada faktor teknologi dalam memacu pertumbuhan ekonomi. Modal tersebut
tidak hanya menyangkut kuantitas, tetapi jauh lebih penting yaitu kualitas.
Olehh karena itu, investasi di bidang
pendidikan tidak hanya bermanfaat bagi perorangan, tetapi juga untuk komunitas
bisnis dan masyarakat umum. Pendidikan merupakan jalan menuju kemajuan dan
pencapaian kesejahteraan sosial dan ekonomi. Sedangkan kegagalan membangun
pendidikan akan melahirkan berbagai masalah krusial seperti kriminalitas,
pengangguran, penyalahgunaan narkoba, dan masalah lainnya yang menjadi beban social
politik untuk pemerintah.
BAB
III
3.1
KESIMPULAN
Pengangguran memiliki dampak-dampak negatif terhadap
individu yang mengalaminya dan terhadap masyarakat pada umumnya, yaitu :
·
Pengangguran dapat mengilangkan mata
pencaharian
·
Pengangguran dapat menghilangkan
keterampilan
·
Pengangguran akan menimbulkan
ketidakstabilan sosial politik
Untuk menghindari dampak-dampak
tersebut, maka pengangguran harus diatasi. Karena beragamnya jenis
pengangguran, maka cara mengatasinya juga harus disesuaikan dengan jenis
penganggurannya.
Cara mengatasi Pengangguran struktural :
v Peningkatan
mobilitas modal dan tenaga kerja
v Segera
memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan ke
tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan
v Mengadakan
pelatihan kerja untuk mengisi formasi kesempatan kerja yang kosong
v Segera
mendirikan industry padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.
Cara mengatasi Pengangguran Friksional :
Ø Memperluas
kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang
sifatnya padat karya.
Ø Deregulasi
dan Debirokratisasi diberbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya
investasi baru
Ø Menggalakkan
pengembangan sektor informal seperti home industry
Ø Menggalakkan
program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan sektor
formal lainnya
Ø Pembukaan
proyek-proyek umum oleh pemerintah seperti pembangunan jembatan, jalan raya,
PLTU, PLTA dan lain-lain sehingga mampu menyerap tenaga kerja secara langsung
maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
Cara mengatasi Pengangguran Musiman :
§ Pemberian
informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain
§ Melakukan
pelatihan dibidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu
musim tertentu
Cara mengatasi Pengangguran Siklus :
ü Mengarahkan
permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa
ü Meningkatkan
daya beli masyarakat
Dalam berbagai studi
kasus mengenai pendidikan, dapat disimpulkan bahwa pendidikan memiliki pengaruh
teradap pertumbuhan ekonomi melalui berkembangnya kesempatan untuk meningkatkan
kesehatan, pengetahuan, dan keterampilan, keahlian, serta wawasan agar mampu
lebi bekerja secara produktif, baik secara perorangan maupun kelompok. Semakin
tinggi pendidikan, hidup manusia akan semakin berkualitas. Dalam kaitannya
dengan perekonomian secara umum, semakin tinggi kualitas hidup suatu bangsa,
semakin tinggi tingkat pertumbuhan dan kesejahteraan bangsa itu.
DAFTAR
PUSTAKA
[1]
id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar