JAYADI
19110647
4KA26
Definisi Telematika
Berasal dari bahasa Perancis :"Telematique"
(dipopulerkan pertama kali pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam
bukunya yang berjudul L'Information De La Societe)
-Istilah telematika merujuk pada perkembangan konvergensi
antara teknologi telekomunikasi, media, dan informatika yang semula
masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi telematika kemudian
dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan digital atau the net oleh MK.
Hukum Telematika FH UI.
-Menurut Kerangka Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan
Telematika di Indonesia, Teknologi Telematika merupakan singkatan dari
teknologi komunikasi, media, dan Informatika. Senada dengan pendapat
pemerintah, TELEMATIKA diartikan sebagai singkatan dari TELE = telekomunikasi,
MA = multimedia, dan TIKA = informasika.
Perkembangan Telematika
Pada zaman dahulu, Telematika belum berkembang sangat pesat
dinegara Indonesia, Indonesia termasuk dalam Negara tertinggal, tapi dengan
seiring perkembangan zaman Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat,
karena telah banyak bermuculan produk-produk IT yang lebih kecil, cepat dan
efisien dengan format-format unik yang berbeda dan muktahir. Misalnya teknologi
perakitan prosessor yang sudah bisa memfrabikasi hingga ukuran 40nm, telepon
selular dengan koneksi wifi, notebook dengan ukuran lebih kecil sehingga
memudahkan keleluasaan mobilitas bagi penggunanya dan sedangkan teknologi
mukthir adalah teknologi automobile systems yang menggabungkan Global
Positioning System (GPS) dan komunikasi nirkabel lainnya untuk mengetahui
lokasi jalan, dan sekarang ini yang sedang populer juga banyak dicari dan
digunakan oleh masyarakat yaitu smartphone, dan juga tablet PC. Smartphone ini merupakan
telepon selular dengan system operasi didalamnya adalah android. Dengan
kecanggihan smartphone ini aplikasi-aplikasi yang biasa digunakan atau hanya
bisa digunakan didalam Komputer itu bisa digunakan didalam smartphone ini.
Tablet pc, ini merupakan komputer portable berbentuk buku. Memiliki layar
sentuh atau teknologi tablet digital yang memungkinkan pengguna komputer
mempergunakan stylus atau pulpen digital selain keyboard ataupun mouse
komputer.
Jadi pengertian Telematika sendiri lebih mengacu kepada
industri yang berhubungan dengan penggunakan komputer dalam sistem
telekomunikasi. Yang termasuk dalam telematika ini adalah layanan dial up ke
Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi
untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu bentuk
telematika.
Contoh Tenologi Telematika:
-Bidang Komunikasi
Pager yaitu alat telekomunikasi pribadi untuk menyampaikan
dan menerima pesan pendek. Radio panggil numerik satu arah hanya dapat menerima
pesan yang terdiri dari beberapa digit saja.
Handphone yang kita gunakan adalah salah satu contoh dari
teknologi telematika dibidang komunikasi. Karena merupakan suatu sarana
berkomunikasi dengan menggunakan media elektromagnetik untuk mengirimkan atau
menerima suatu informasi dari satu pihak ke pihak yang lainnya.
Smartphone adalah telepon selular yang mempunyai kemampuan
tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang menyerupai komputer. System
operasi yang digunakan adalah android, dan android itu sendiri adalah sistem
operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux yang menyediakan platform
terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk
digunakan oleh bermacam peranti bergerak
-Bidang Transportasi
Salah satu produk tranportasi yang menerapkan layanan
telematika adalah Toyota. Karena menyadari semakin tingginya mobilitas
masyarakat, terutama di wilayah perkotaan, membutuhkan layanan penunjang yang
mampu membantu masyarakat untuk sampai ke tujuannya dalam waktu singkat. Toyota
melihat peluang ini dengan mengembangkan disalah satu produksinya yang memiliki
layanan navigasi yang menyediakan informasi dan peta lengkap lokasi-lokasi
penting, mulai hotel, rumah sakit, hingga dealer
Trend ke depan Telematika
Seiring berkembangnya kemajuan teknologi yang semakin pesat,
mengharuskan masyarakat untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi yang telah
ada. Mengenai trend ke depan Telematika, itu merupakan kebebasan individu untuk
mengembangkan dan menjadikannya sebagai suatu trend (walau sesaat) di dalam
masyrakat. Yang pasti dalam proses perkembangannya harus dilakukan dengan penuh
tanggung jawab dan tidak melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Sehingga tidak merugikan pihak lain dan tidak menguntungkan diri sendiri
(egois). Sehingga trend ke depan telematika dapat menjadi suatu trend yang
dapat diterima dan dinikmati oleh seluruh masyarakat, baik dari kalangan atas
maupun dari kalangan bawah.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga
tidak akan kalah dengan perkembangan TIK saat ini. Perangkat komputasi berskala
terabyte, penggunaan multicore processor, penggunaan memory dengan multi slot
serta peningkatan kapasitas harddisk multi terabyte akan banyak bermunculan
dengan harga yang masuk akal. Komputasi berskala terabyte ini juga didukung
dengan akses wireless dan wireline dengan akses bandwidth yang mencapai
terabyte juga. Hal ini berakibat menumbuhkan faktor baru dari perkembangan
teknologi. Antarmuka pun sudah semakin bersahabat, lihat saja software
Microsoft, desktop UBuntu, GoogleApps, YahooApps Live semua berlomba
menampilkan antarmuka yang terbaik dan lebih bersahabat dengan kecepatan akses
yang semakin tinggi. Hal ini ditunjang oleh search engine yang semakin cepat
mengumpulkan informasi yang dibutuhkan oleh penggunannya. Pada akhirnya, era
robotik akan segera muncul. Segenap mesin dengan kemampuan adaptif dan
kemampuan belajar yang mandiri sudah banyak dibuat dalam skala industri kecil
dan menengah, termasuk di tanah air. Jadi, dengan adanya teknologi manusia akan
terus berkembang sehingga akan ada harapan-harapan tentang masa depan yang
lebih baik.
Arsitektur Telematika
Tiga elemen utama sebuah arsitektur, masing-masing sering
dianggap sebagai arsitektur, adalah:
1. Arsitektur sistem
pemrosesan, menentukan standar teknis untuk hardware, lingkungan sistem
operasi, dan software aplikasi, yang diperlukan untuk menangani persyaratan
pemrosesan informasi perusahaan dalam spektrum yang lengkap. Standar merupakan
format, prosedur, dan antar muka, yang menjamin bahwa perlengkapan dan software
dari sekumpulan penyalur akan bekerja sama.
2. Arsitektur
telekomunikasi dan jaringan, menentukan kaitan di antara fasilitas komunikasi
perusahaan, yang melaluinya informasi bergerak dalam organisasi dan ke peserta
dari organisasi lain, dan hal ini juga tergantung dari standar yang berlaku.
3. Arsitektur data,
sejauh ini merupakan yang paling rumit diantara ketiga arsitektur di atas, dan
termasuk yang relatif sulit dalam implementasinya, menentukan organisasi data
untuk tujuan referensi silang dan penyesuaian ulang, serta untuk penciptaan
sumber informasi yang dapat diakses oleh aplikasi bisnis dalam lingkup luas.
Arsitektur Sisi Client dan Server
Beberapa model arsitektur klien-server:
-Arsitektur Mainframe
Pada arsitektur ini, terdapat sebuah komputer pusat (host)
yang memiliki sumber daya yang sangat besar, baik memori, processor maupun
media penyimpanan. Mainframe menyediakan sedikit waktu dan sebagian memorinya
untuk setiap pemakai (user), kemudian berpindah lagi kepada pemakain lain, lalu
kembali kepemakai yang pertama. Perpindahan ini tidak dirasakan oleh pemakai,
seolah-olah tidak ada apa-apa. Jenis komputer ini memiliki suatu Central
Processing Unit, Storage Device yang agak besar (kira-kira sebesar 2 lemari
pakaian) dan ditempatkan pada tempat tersendiri. Peralatan CPU dan Storage
tersebut dihubungkan dengan banyak terminal yang terdiri dari keyboard dan
monitor saja. Melalui komputer terminal, pengguna mengakses sumber daya
tersebut. Komputer terminal hanya memiliki monitor/keyboard dan tidak memiliki
CPU. Semua sumber daya yang diperlukan terminal dilayani oleh komputer host.
Model ini berkembang pada akhir tahun 1980-an.
-Arsitektur File Sharing
Pada arsitektur ini komputer server menyediakan file-file
yang tersimpan di media penyimpanan server yang dapat diakses oleh pengguna.
Arsitektur file sharing memiliki keterbatasan, terutama jika jumlah pengakses
semakin banyak serta ukuran file yang di shaing sangat besar. Hal ini dapat
mengakibatkan transfer data menjadi lambat. Model ini populer pada tahun
1990-an.
-Arsitektur Client/Server
Karena keterbatasan sistem file sharing, dikembangkanlah
arsitektur client/server. Dengan arsitektur ini, query data ke server dapat
terlayani dengan lebih cepat karena yang ditransfer bukanlah file, tetapi
hanyalah hasil dari query tersebut. RPC (Remote Procedure Calls) memegang
peranan penting pada arsitektur client/server. Client server dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu model Two-tier dan Three-tier.
-Model Two-tier
Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun
menjadi dua lapisan : client (yang meminta serice) dan server (yang menyediakan
service). Tiga komponen tersebut yaitu :
1. User Interface. Adalah
antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
2. Manajemen Proses.
3. Database.
Model ini memisahkan peranan user interface dan database
dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.
, user interface yang merupakan
bagian dari program aplikasi melayani input dari user. Input tersebut diproses
oleh Manajemen Proses dan melakukan query data ke database (dalam bentuk
perintah SQL). Pada database server juga bisa memiliki Manajemen Proses untuk
melayani query tersebut, biasanya ditulis ke dalam bentuk Stored Procedure.
-Model Three-tier
Pada model ini disisipkan satu layer tambahan diantara user
interface tier dan database tier. Tier tersebut dinamakan middle-tier.
Middle-Tier terdiri dari bussiness logic dan rules yang menjembatani query user
dan database, sehingga program aplikasi tidak bisa mengquery langsung ke
database server, tetapi harus memanggil prosedur-prosedur yang telah dibuat dan
disimpan pada middle-tier. Dengan adanya server middle-tier ini, beban database
server berkurang. Jika query semakin banyak dan/atau jumlah pengguna bertambah,
maka server-server ini dapat ditambah, tanpa merubah struktur yang sudah ada.
Ada berbagai macam software yang dapat digunakan sebagai server middle-tier.
Contohnya MTS (Microsoft Transaction Server) dan MIDAS.
Layanan Informasi, Keamanan, Context-Aware dan Event-Base
dan Layanan Perbaikan Sumber pada Telematika.
Layanan Telematika dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :
1. Layanan Informasi
Pengertian layanan informasi adalah penyampaian berbagai
informasi kepada sasaran layanan agar individu dapat memanfaatkan informasi
tersebut demi kepentingan hidup dan perkembangannya. Informasi dapat disajikan
dalam berbagai format seperti: teks, gambar, audio, maupun video. Beberapa
contoh dari layanan informasi adalah :
a. M – Commerce
b. GPS
c. News and weather
d. Telematik Terminal
e. Jasa pelayanan internet
f. Informasi lalu lintas terbaru
2. Layanan Keamanan
Layanan keamanan adalah suatu yang sangat penting untuk
menjaga agar suatu data dalam jaringan tidak mudah terhapus atau hilang. Sistem
dari keamanan ini juga membantu untuk mengamankan jaringan tanpa menghalangi
penggunaannya dan menempatkan antisipasi ketika jaringan berhasil ditembus.
Keamanan jaringan di sini adalah memberikan peningkatan keamanan tertentu untuk
jaringan serta untuk memantau dan memberikan informasi jika sesuatu berjalan
tidak seharusnya. Layanan ini dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan.
Peningkatan keamanan jaringan ini dapat dilakukan terhadap :
a. Rahasia (privacy)
Dengan banyak pemakai yang tidak dikenal pada jaringan
menyebabkan penyembunyian data yang sensitive menjadi sulit.
b. Keterpaduan data (data integrity)
Karena banyak node dan pemakai berpotensi untuk mengakses
system komputasi, resiko korupsi data adalah lebih tinggi.
c. Keaslian (authenticity)
Hal ini sulit untuk memastikan identitas pemakai pada system
remote, akibatnya satu host mungkin tidak mempercayai keaslian seorang pemakai
yang dijalankan oleh host lain.
d. Convert Channel
Jaringan menawarkan banyak kemungkinan untuk konstruksi
convert channel untuk aliran data, karena begitu banyak data yang sedang
ditransmit guna menyembunyikan pesan.
Keamanan dapat didefinisikan sebagai berikut :
a. Integrity
Mensyaratkan bahwa informasi hanya dapat diubah oleh pihak
yang memiliki wewenang
b. Confidentiality
Mensyaratkan bahwa informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak
yang memiliki wewenang.
c. Authentication
Mensyaratkan bahwa pengirim suatu informasi dapat
diidentifikasi dengan benar dan ada jaminan bahwa identitas yang didapat tidak
palsu.
d. Availability
Mensyaratkan bahwa informasi tersedia untuk pihak yang
memiliki wewenang ketika dibutuhkan.
e. Nonrepudiation
Mensyaratkan bahwa baik pengirim maupun penerima informasi
tidak dapat menyangkal pengiriman dan penerimaan pesan.
Serangan (gangguan) terhadap keamanan dapat dikategorikan
dalam empat kategori utama :
a. Interruption
Suatu aset dari suatu sistem diserang sehingga menjadi tidak
tersedia atau tidak dapat dipakai oleh yang berwenang. Contohnya adalah
perusakan/modifikasi terhadap piranti keras atau saluran jaringan.
b. Interception
Suatu pihak yang tidak berwenang mendapatkan akses pada
suatu aset. Pihak yang dimaksud bisa berupa orang, program, atau sistem yang
lain. Contohnya adalah penyadapan terhadap data dalam suatu jaringan.
c. Modification
Suatu pihak yang tidak berwenang dapat melakukan perubahan
terhadap suatu aset. Contohnya adalah perubahan nilai pada file data,
modifikasi program sehingga berjalan dengan tidak semestinya, dan modifikasi
pesan yang sedang ditransmisikan dalam jaringan.
d. Fabrication
Suatu pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke
dalam sistem. Contohnya adalah pengiriman pesan palsu kepada orang lain.
3. Layanan Context – Aware – Event Base
Context Aware atau istilah lainnya context-awareness
diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994, dengan gagasan yang menyatakan
bahwa perangkat komputer memiliki kepekaan dan dapat bereaksi terhadap
lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang
tersimpan di dalam perangkat.
istilah context-awareness mengacu kepada kemampuan layanan
network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang
relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan
layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat
digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user,
jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Sebagai contoh : ketika
seorang user sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang
dimiliki user akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan
akan menolak seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Dan untuk saat ini,
konteks location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari
context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer.
Tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut
Albrecht Schmidt, yaitu:
a. The acquisition of context
Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana
cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh : pemilihan konteks
lokasi, dengan penggunaan suatu sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk
melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut.
b. The abstraction and understanding of context
Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih
berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu
konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan
sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.
c. Application behaviour based on the recognized context
Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana
pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks
yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada
pengguna terhadap sistem.
Empat kategori aplikasi context-awareness menurut Bill N. Schilit,
Norman Adams, dan Roy Want, yaitu :
1. Proximate selection
Proximate selection adalah sebuah teknik antarmuka yang
memudahkan pengguna dalam memilih atau melihat lokasi objek (benda atau
manusia) yang berada didekatnya dan mengetahui posisi lokasi dari user itu
sendiri. Ada dua variabel yang berkaitan dengan proximate selection ini, yaitu
locus dan selection, atau tempat dan pilihan.
Setidaknya, ada tiga jenis lokasi objek yang bisa ditanamkan
ke dalam aplikasi dengan menggunakan teknik ini, yaitu:
a. Perangkat input dan output yang menyediakan penggunaan
share lokasi bersama, seperti: penggunaan printer, facsimiles, komputer, video
camera, dan lain-lain.
b. Kumpulan objek-objek yang membutuhkan suatu perangkat
lunak tertentu untuk saling berinteraksi, misalnya pada perusahaan-perusahaan
yang membutuhkan penyatuan dokumen baik antar divisi maupun dalam satu divisi
ke dalam suatu database tertentu.
c. Kumpulan lokasi atau tempat yang sering dikunjungi,
seperti restoran, night club, pom bensin, mall, dan tempat-tempat lainnya.
Dengan adanya inovasi ini tentunya lebih mempermudah user untuk mencari suatu
tempat tertentu tanpa harus bergantung kepada yellow pages directori atau
bertanya kepada masyarakat sekitar.
2. Automatic Contextual Reconfiguration
Aspek terpenting dari salah satu contoh kasus sistem
context-aware ini adalah bagaimana konteks yang digunakan membawa perbedaan
terhadap konfigurasi sistem dan bagaimana cara antar setiap komponen
berinteraksi. Sebagai contoh, penggunaan virtual whiteboard sebagai salah satu
inovasi automatic reconfiguration yang menciptakan ilusi pengaksesan virtual
objects sebagai layaknya fisik suatu benda.
Contextual Reconfiguration juga bisa diterapkan pada fungsi
sistem operasi; sebagai contoh: sistem operasi suatu komputer A bisa
memanfaatkan memori komputer lainnya yang berada didekatnya untuk melakukan
back-up data sebagai antisipasi jika power komputer A melemah.
3. Contextual Informations and Commands
Kegiatan manusia bisa diprediksi dari situasi atau lokasi
dimana mereka berada. Sebagai contoh, ketika berada di dapur, maka kegiatan
yang dilakukan pada lokasi tersebut pasti berkaitan dengan memasak. Hal inilah
yang menjadi dasar dari tujuan contextual information and commands, dimana
informasi-informasi tersebut dan perintah yang akan dilaksanakan disimpan ke
dalam sebuah directory tertentu.
Setiap file yang berada di dalam directory berisi locations
and contain files, programs, and links. Ketika seorang user berpindah dari
suatu lokasi ke lokasi lainnya, maka browser juga akan langsung mengubah data
lokasi di dalam directory. Sebagai contoh: ketika user berada di kantor, maka
user akan melihat agenda yang harus dilakukan; ketika user beralih lagi ke
dapur, maka user tersebut akan melihat petunjuk untuk membuat kopi dan data
penyimpanan kebutuhan dapur.
4. Context-Triggered Actions
Cara kerja sistem context-triggered actions sama layaknya
dengan aturan sederhana IF-THEN. Informasi yang berada pada klausa kondisi akan
memacu perintah aksi yang harus dilakukan. Kategori sistem context-aware ini
bisa dikatakan mirip dengan contextual information and commands, namun
perbedaannya terletak pada aturan-aturan kondisi yang harus jelas dan spesifik
untuk memacu aksi yang akan dilakukan.
Aturan umum yang harus diisi pada form context-triggered
actions :
badge location event-type action
event-type dapat berupa kondisi : arriving, departing,
settleld-in, missing, or attention. Sebagai contoh :
coffee kitchen arriving “play –v 50 ~/sounds/rooster.au”
artinya, ketika siapapun berada di dapur dan menggunakan
mesin coffee maker maka alarm rooster sound akan berbunyi.
4. Layanan Perbaikan Sumber
Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan
perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang
melakukan aktivitas yang berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan
informatika sebagai pengelola, pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan
pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umunya.
Konsep pengembangan sumber daya manusia di bidang telematika
ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan SDM
telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan digital, kesenjangan
informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal.
Kebutuan akan SDM dapat dilihat dari bidang ekonomi dan
bidang politik, yaitu :
Dilihat dari bidang ekonomi
Pengembangan telematika ditujukan untuk peningkatan
kapasitas ekonomi, berupa peningkatan kapasitas industry produk barang dan
jasa.
Dilihat dari bidang politik
Bagaimana telematika memberikan kontribusi pada pelayanan
public sehingga menghasilkan dukungan politik.
Dari kedua bidang tersebut diatas kebutuhan terhadap
telematika akan dilihat dari dua aspek, yaitu :
1. Pengembangan peningkatan kapasitas industry.
2. Pengembangan layanan publik.
3. Sasaran utama dalam upaya pengembangan SDM telematika
yaitu sebagai berikut :
a
a) Peningkatan kinerja layanan public yang memberikan akses
yang luas terhadap peningkatan kecerdasan masyarakat, pengembangan demokrasi
dan transparasi sebagai katalisator pembangaunan.
b) Literasi masyarakat di bidang teknologi telematika yang
terutama ditujukan kepada old generator dan today generation sebagai
peningkatan, dikemukakan oleh Tapscott.
Sumber Referensi:
http://ejhapahlevi.blogspot.com/2012/11/perkembangan-telematika.html
http://dee-x-cisadane.webs.com/apps/blog/show/19169220-sejarah-penerapan-dan-perkembangan-trend-telematika-ke-depan
http://bluewarrior.wordpress.com/2009/11/27/arsitektur-telematika/
http://id.wikipedia.org/wiki/Telematika
http://johandwisatrio.blogspot.com/2013/01/perkembangan-telematika.html
http://uzi-online.blogspot.com/2012/10/definisi-perkembangan-dan-trend-kedepan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar